Pertanian merupakan salah satu sektor penting di Indonesia, terutama pertanian padi. Sebagai makanan pokok, permintaan beras di Indonesia cukup tinggi. Namun, jumlah beras yang tersedia tidak mencukupi. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, salah satunya adalah fenomena aging former atau kelompok petani yang didominasi oleh usia tua. Hal ini terjadi karena rendahnya minat anak muda pada bidang pertanian.
Sulitnya regenerasi petani umumnya dikarenakan adanya anggapan bahwa bekerja di bidang pertanian itu pekerjaan kotor dan berat, berpendapatan rendah dibandingkan dengan pekerjaan lain, tidak memerlukan jenjang pendidikan yang tinggi, serta cuaca yang cukup berperan juga.
Program Smart Farming 4.0 yang tengah gencar dilakukan dapat menarik minta kaum muda mudi untuk berkecimpung di dunia pertanian. Smart Farming 4.0 merupakan metode pertanian yang berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk membantu pekerjaan petani. Petani dapat mengolah sawah lebih cepat dibandingkan dengan cara manual.
Drone Pertanian
Salah satu teknologi AI di bidang pertanian adalah drone atau pesawat tanpa awak (unmanned aerial vehicles/UAV). Biasanya di bidang pertanian drone digunakan sebagai sprayer dan pemetaan lahan. Kali ini kami akan bahas drone sprayer terlebih dahulu.
Umumnya petani menggunakan sprayer untuk menyemprotkan pestisida maupun pupuk cair. Adanya drone menjaga keselamatan petani dalam memberikan pestisida pada tanaman. Pestisida memiliki kandungan kimia yang berbahaya bagi manusia, oleh karena itu dalam penggunaannya dilarang bersentuhan langsung. Hal ini dilakukan agar kulit tidak terkena langsung, tidak terhirup, ataupun tidak terkena mata.
Di Indonesia sebagian besar petani masih menggunakan sprayer manual atau semi-otomatis. Penggunaan sprayer manual memiliki resiko rusaknya tanaman yang tinggi, karena tanaman dapat terinjak petani ketika mengaplikasikan pestisida. Adapun tenaga petani juga terkuras banyak dan memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu adanya drone sprayer ini menjadi solusi petani untuk menghidari resiko tersebut.
Drone sprayer dapat bekerja sendiri mengikuti pola yang sudah ditentukan oleh operator. Pola ini dibuat dengan bantuan perangkat android dan GPS. Jika menggunakan drone dengan spesifikasi 20 liter dengan kecepatan semprot 3 km/jam, maka penyemprotan 1 hektar lahan dapat selesai dalam 10 menit. Ditinjau dari lama waktunya, tentunya menggunakan drone lebih unggul ketimbang sprayer biasanya.
Sosialisasi dan pengenalan teknologi mulai digencarkan di berbagai daerah untuk mendukung smart farming 4.0. Kerjasama berbagai pihak pun mulai terjalin untuk mencapai memenuhi kebutuhan bahan pangan pokok Indonesia. Tahun 2019 Kemendes PDTT telah melakukan pengujian drone sprayer pada lahan jagung Kabupaten Sleman, area persawahan Sumbawa, area persawahanKabupaten Sumbawa Timur, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Tabanan.
Tahun 2020 Kelompok Tani “Sari Tani” Desa Gentan, Kecamatan Bendosaro, Kabupaten Sukoharjo melakukan uji coba drone sprayer dibantu oleh beberapa mahasiswa UNS yang melakukan program pengabdian masyarakat. Mereka memanfaatkan drone sprayer untuk menyebarkan pupuk organic cair pada lahan 10 ha. Drone yang digunakan berkapasitas 10 L dengan 4 nozzle dan diterbangkan di ketinggian 4-5 m. Hasilnya 1 ha dapat diselesaikan 10-15 menit dengan 4 kali terbang.
Tahun 2021 drone sprayer mulai digunakan di kompleks agro wisata Svargabumi Borobudur, Magelang. Penyemprotan ini menggunakan drone milik Today Tech Drone Pertanian. Proses penyemprotan untuk 1 ha tanah dibutuhkan 15 menit.
Di tahun yang sama pula PT Pupuk Indonesia dan PT Petrokimia Gresik melakukan uji coba drone sprayer untuk aplikasi pupuk organik cair di desa Trengguli, kecamatan Wonosalam, Demak. Kegiatan uji coba ini dilakukan untuk mengenalkan teknologi kepada petani dan menarik minat petani muda. Drone dengan tanki 10 L yang digunakan pada uji coba ini merupakan milik Today Tech. Teknisi Today Tech mengatakan drone mampu terbang selama 20 menit dengan jangkauan 1 ha lahan.
Merk dan Tipe Drone Pertanian
Ada beberapa merk dan tipe drone yang sering digunakan sebagai penyemprot tanaman, seperti DJI Agras dan Sekar Agri Drone Sprayer.
DJI Agras
DJI Agras memiliki berbagai pilihan tipe drone sprayer yang masing-masing memiliki fitur dan fungsi khusus. Jadi anda dapat menyesuaikan dengan kebutuhan anda. Berikut adalah pilihannya :
DJI Agras MG 1P

Spesifikasi dan kelebihan :
- Drone tipe octocopter ini mampu membawa muatan 10 kg.
- Dimensi drone 1.47 x 1.47 x 0.48 m
- Dimensi drone lipat 78 x 78 x 48 cm
- Berat motor 280 gr
- Kapasitas tank cairan 10 L
- Dapat mencakup area 4.000 – 6.000 m2 dalam 10 menit.
- Menggunakan sistem pendinginan sentrifugal, bodi yang disegel, dan terdapat sistem triple filter untuk mencegah debu dan partikel masuk ke dalam mesin.
- Memiliki 4 nozzle yang terletak di bawah motor, dengan kecepatan semprot 0.43 L/menit, jangkauan semprot 4 – 6 m (ketinggian dron 1.5 – 3 m)
- Terdapat 3 pilihan mode terbang, yaitu smart, manual plus, dan manual.
- Mampu mencatat dan mengingat koordinat tempat sebelumnya. Sehingga ketika baterai atau isi tangki habis, setelah diisi ulang dapat langsung melanjutkan kegiatan penyemprotan ke titik koordinat terakhir sebelum habis.
- Terdapat fitur IP67 core module dan high precition radar, sehingga hasil semprot lebih tepat sasaran.
- Desain struktur lipat drone merupana Y-type, sehingga mudah disimpan dan diangkut.
- Mampu memindai medan secara real time.
- Remote control dibekali dengan sistem transmisi Lightbridge 2
- Baterai remote control 6000 mAh, 2S LiPo
DJI Agras MG RTK
Spesifikasi dan kelebihan :
- Kapasitas tangki cairan 10 L
- Terdapat fitur IP67, High Precition Radar, sensor rintangan, dan RTK Centimeter Level Positioning
- Terdapat FOV Wide ANgle FPV Camera
DJI Agras T10

Spesifikasi dan kelebihan :
- Kapasitas tangki cairan 10 L
- Terdapat fitur IP67, Spherical Radar System, sensor rintangan, dan RTK Centimeter Level Positioning
- Terdapat kamera dual front dan back FPV
DJI Agras T16

Spesifikasi dan kelebihan :
- Desain modular.
- Dimensi drone 1.47 x 1.47 x 0.48 m
- Dimensi drone lipat 78 x 78 x 48 cm
- Berat motor 280 gr
- Kapasitas tank cairan 16 L
- Terbuat dari bahan komposite serat karbon.
- Didesain dengan bodi yang disegel, sistem pendinginan sentrifugal, dan terdapat triple filter sama seperti tipe MG 1P.
- Memiliki 4 nozzle di bawah motor, dengan kecepatan semprot 0.43 L/menit, jangkauan semprot 4 – 6 m (ketinggian dron 1.5 – 3 m).
- Terdapat 3 pilihan mode terbang, yaitu smart, manual plus, dan manual.
- Terdapat fitur IP67 core module, RTK centimeter level positioning, dan DBF imaging radar.
- Mampu mencatat dan mengingat koordinat tempat sebelumnya. Sehingga ketika baterai atau isi tangki habis, setelah diisi ulang dapat langsung melanjutkan kegiatan penyemprotan ke titik koordinat terakhir sebelum habis.
- Desain struktur lipat Y-type.
- Mampu memindai medan secara real time.
- Remote control dibekali dengan sistem transmisi Lightbridge 2
- Baterai remote control 6000 mAh, 2S LiPo
DJI Agras T30

Spesifikasi dan kelebihan :
- Kapasitas tangki cairan 30 L
- Terdapat fitur IP67, Spherical Radar System, sensor rintangan, dan RTK Centimeter Level Positioning
- Terdapat kamera dual front dan back FPV
Itulah beberapa spesifikasi dan kelebihan berbagai tipe drone pertanian sebagai pertimbangan untuk anda memilih. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda. Sekian dan terima kasih.